Tiga wasilah ilmu dalam hidupku
HILANGNYA ILMU KARENA WAFATNYA ORANG
BERILMU
Orang alim atau ulama adalah orang yang memahami dan menguasai ilmu
Al-Qur’an dan hadits, yang merupakan pedoman hidup umat manusia. Seorang ulama
adalah panutan bagi kaumnya, karena baik buruknya sekelompok kaum tergantung
ulamanya. Karena ulama adalah pewaris nabi. Firman Allah QS. An-Nisaa ayat 59 :
Hai orang-orang
yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara
kamu. kemudian jika kamu berlainan Pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah
ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman
kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan
lebih baik akibatnya.
Dari ayat
tersebut jelas sekali bahwa jabatan seorang ulama itu sangat penting sebagai
pengganti para Nabi, untuk menyampaikan ajaran islam, sebagaimana yang telah
Nabi lakukan sebelumnya. Karena para ulama lah yang lebih dekat dengan Nabi dan
lebih takut kepada Allah.
Firman Allah
QS. Fathir:28
Dan demikian
(pula) di antara manusia, binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak
ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut kepada
Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha
Perkasa lagi Maha Pengampun.
Al-imam Ibnu
katsir rahimakumullah menjelaskan : yakni, hanya yang khasy-syah terhadapNya
dengan sebenarnya adalah para ulama yang mengenalnya / berilmu tentangNya.
Karena setiap kali ma’rifah (pengenalan) terhadap dzat Yang Maha Agung, Maha
Kuasa, Maha Berilmu, Yang memiliki sifat-sifat kesempurnaan dan nama-nama yang
indah, bila ma’rifah terhadapNya semakin sempurna dan ilmu tentangNya makin
lengkap, maka makin bertambah besar dan bertambah banyak pula khasy-yah
terhadapNya. Seorang yang memiliki sifat khasy-yah terhadapNya adalah orang
yang yang berhak mendapat kemuliaan dariNya. Sebagaimana FirmanNya :
“Allah ridha
terhadap mereka dan mereka pun ridha terhadapNya, yang demikian itu adalah
(balasan) bagi orang yang khasy-yah (takut) kepada rabbNya”
Sungguh para
ulama merupakan pelita bagi umat. Keberadaan mereka sangat penting dalam
membimbing dan mengarahkan umat ini ke jalan hidayah, dengan berpedoman kepada
Al-Quran dan As sunnah berdasarkan pemahaman para generasi as salafushshalih.
Mereka adalah orang-orang terpercaya, pewaris para nabi yang mengemban tugas
besar menjaga agama ini dari berbagai penyelewengan dan penyimpangan.
Rasulullah saw bersabda,
عن عبد الله بن عمروينا الينا اليعاص رضي الله عنهما قال
: سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول : إن الله لا يقبض العلم النتزاعا
ينتزعه من العباد، ولكن يقبض العلم يقبض العلماء حتى إذا لم يبق عالما إتخد الناس
رؤسا جها لا فسئلو، فافتوا بغير علم، فضلوا واضلو. (روه البخاري ومسلم)
Artinya : “Dari
Abdullah amru ra berkata : Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda : Allah
mengangkat ilmu dari hati hamba, akan tetapi mengangkat ilmu dengan mengambil
para ulama sehingga tiada tersisa, dan menyisakan penguasa yang jahil yang
berfatwa tanpa ilmu, maka sungguh sesat lagi menyesatkan”. (HR. Al-Bukhari dan
Muslim : 98, 4828).
Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Setelah beberapa
waktu lalu kaum muslimin kehilangan tiga ‘ulama besar dalam waktu yang tidak
begitu lama yaitu : Asy Syiakh Al-Muhaddits Muhammad Nashiruddin Al-albani
rahimallah, samahatusy syaikh Al-‘allamah ‘Abdul ‘Aziz bin Abdillah bin Baz
rahimallah, dan Fadhilatusy syaikh Faqiqul ‘Ashr Muhammad bin shalih
Al-‘Utsaimn rahimallah. Sungguh umat ini terpukul berat dan sangat merasa
kehilangan atas meninggalnya para ulama tersebut. Karena meninggalnya mereka
berarti hilangnya ilmu.
Sahabat Abdullah bin mas’ud ra berkata : tidak akan
datang suatu masa atas kalian melainkan masa yang akan datang tersebut lebih
buruk dari pada masa sebelumnya hingga datang hari kiamat. Maksudnya, bukanlah
kelapangan hidup yang diterimanya atau harta yang didapatnya (lebih sedikit).
Akan tetapi, masa yang akna datang itu lebih sedikit ilmunya daripada masa yang
telah lalu. Apabila ulama telah pergi dan semua manusia merasa sama rata,
akibatnya tidak ada lagi yang memerintahkan kapada yang ma’ruf dan mencegah
dari mungkar. Saat itu lah mereka binasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar